Minggu, 27 Maret 2016

Lewat membatik, Siswa Diajak mencintai Budaya Sendiri

Lewat membatik, Siswa Diajak mencintai Budaya Sendiri
Solopos, Senin pahing 28 Maret 2016
Humaniora - Kegiatan Sekolah
Aroma cairan yang biasa digunakan dalam proses pembuatan batik langsung tercium saat Espos memasuki Dalem Djimatan Kampoeng Batik laweyan Solo pada Sabtu (26/3) siang.
Di tempat itu ada puluhan pelajar yang masing – masing tampak asyik menggenggam canting untuk menorehkan cairan malam panas pada selembar kain mori. Para pelajar itu adalah siswa-siswi kelas VII SMP Batik Program Khusus (PK) Solo yang sedang mengikuti outing class atau kegiatan pembelajaran di luar kelas di Laboratorium Batik milik Yayasan Perguruan Tinggi Batik Islam Batik (Yapertib) Solo.
Pada lembaran kain-kain berbentuk bujur sangkar itu, terlihat beragam motif batik di antaranya parang, taruntum, dan kawung.
Seperti yang dilakukan Ika Budi Rahmawati, siswa kelas VII-B SMP Batik PK. Lantaran cairan malam yang digunakan dalam proses membuat batik itu sangat panas, Ika menorehkan ujung canting pada kain mori yang ia bawa dengan sangat hati-hati.
Sesekali Ika mengobrol dengan teman sekelasnya Almira Jihan yang duduk tepat di sebelahnya.
Sementara itu di sudut lainya, terlihat tiga siswa kelas VII-A, Farhan Wahyu Aji, Akmalsyah Niezar Reza, dan Bagus Nur Indra, sedang memberi warna pada kain mereka masing-masing.
Menurut Bagus Nur Indra, sebelum mepraktikkan proses membuat batik, mereka sudah belajar tentang teori pembuatan batik di kelas. “Praktiknya disini. Tapi sebelumnya saya pernah membuat batik, bahkan ikut lomba membatik,” tutur Bagus Nur Indra ketika ditemui Espos di sela-sela aktifitasnya.
Sementara Farhan mengakui dengan praktik tersebut, ia menjadi lebih paham proses membuat batik. “Jadi tahu bagaimana membuat batik dengan praktik seperti ini,” ungkap Farhan.
Menurut kepala SMP Batik PK Solo, S. Nur Rahman, Seni Batik merupakan salah satu mata pelajaran (mapel) yang diberikan kepada para siswa Kelas VII di SMP Batik PK Solo. Teori tentang Seni Batik sudah diberikan kepada para siswa dikelas, sehingga praktiknya dilaksanakan saat outing class tersebut, mulai dari pembuatan pola hingga penguncian.
Selain untuk mengenalkan dan mempraktikkan secara langsung pembuatan batik kepada para siswa tersebut, kegiatan itu diharapkan akan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap batik sebagai salah satu budaya asli Indonesia, khususnya di kota Solo.

“Diharapkan generasi muda mulai mengenal batik sebagai salah satu budaya asli kota Solo, budaya Indonesia agar tumbuh kecintaan mereka terhadap budaya tersebut. Sebab dikhawatirkan kalau tidak ada kecintaan, budaya tersebut di negeri sendiri akan punah, atau bahkan diambil alih oleh negara lain yang justru peduli dengan budaya tersebut,”paparnya.  

Jatim Aktual: Perkenalkan Gamelan dan Tarian Tradisional Kepada ...

Jatim Aktual: Perkenalkan Gamelan dan Tarian Tradisional Kepada ...: JATIMAKTUAL, SEPUTAR SEKOLAH, - Rabu, (23/3/16), sekitar pukul 08.00, bel berdering tanda masuk jam pelajaran ke dua di mulai. Siswa-sisw...