Selasa, 18 Oktober 2016

Hunting Turis ke Pura Mangkunegaran Solo
Solo, Oktober 2016, mengunjungi situs bersejarah dapat menjadi sarana belajar yang tepat dan efektif bagi para pelajar untuk mendapatkan dan mengamalkan ilmu yang diperolehnya di sekolah. Pelajar dapat melihat secara nyata wujud fisik dan mereka juga dapat mengeksplorasi obyek belajar yang ada di hadapan mereka.
Outing class merupakan sarana efektif bagi sekolah untuk menambah wawasan serta pengalaman bagi peserta didiknya, sehingga peserta didik dapat mengerti dan memahami tentang apa yang sedang mereka pelajari.
Destinasi Outing Class pada kesempatan ini adalah Puro Mangkunegaran yang terletak di pusat kota Solo. Puro Mangkunegaran merupakan salah satu icon budaya di kota Solo yang sangat terkenal di dalam maupun di luar negeri. Banyak wisatawan domestik dan wisatawan asing berkunjung ingin melihat ke dalam kediaman Raja Mangkunegoro 9 yang sampai dengan saat ini masih terjaga originalistasnya terlebih lagi masih digunakan sebagai kediaman raja beserta putra putrinya.
Siswa siswi SMP Batik Program Khusus Surakarta sangat antusias untuk mengunjungi Puro Mangkunegaran dimana di tempat tersebut sering dilaksanakan agenda rutin yang melibatkan keluarga kerajaan beserta warga masyarakat sekitar. Khususnya setiap hari Rabu dilaksanakan pementasan musik tradisional jawa yaitu Gamelan dan juga tarian tradisional jawa.
 Musik Gamelan dan tarian tradisional jawa merupakan daya tarik sangat besar bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Puro Mangkunegaran. Maka siswa siswi Smp Batik Program Khusus Surakarta pada kali ini ingin mempraktekkan kemampuan berbahasa inggris sebagai salah satu pelajaran di sekolah. Berbekal pengetahuan dan ilmu yang diberikan di sekolah siswa siswi SMP Batik Program Khusus Surakarta mulai berinteraksi dengan wisatawan asing mempraktekkan bahasa yang telah di pelajarinya sejak dari kelas tujuh.

Terlihat siswa siswi berinterview dengan beberapa turis yang kebetulan hari itu berkunjung ke Pura Mangkunegaran. Salah satunya adalah Hank. Hank berasal dari Belanda dan dia menjawab dengan sangat antusias pertanyaan – pertanyaan yang diberikan oleh siswa siswi SMP batik Program Khusus . Hank mengatakan “bahasa inggris mereka sangat bagus!” . Selain itu siswa siswi SMP Batik PK  juga memperkenalkan salah satu budaya kota solo yaitu membatik. Kegiatan membatik merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Dimana pada hari yang sama  SMP Batik Program Khsusus Surakarta juga menyelenggarakan kegiatan Outing Class untuk kelas 7 di Laboratorium Batik Dalem Djimatan yang terletak di Kampung Batik Laweyan Surakarta.

Senin, 17 Oktober 2016

Dhani Wakili Jateng Pada Event Kemah Budaya Nasional 2016
REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BELITUNG -- Kemah Budaya Nasional (KBN) 2016 resmi dibuka Senin (19/9). KBN ketujuh ini diselenggarakan di Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

KBN 2016 dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid. Menurutnya, gerakan pramuka adalah wujud nyata dari Bhineka Tunggal Ika. Dimana banyak perbedaan tapi tetap satu jua. 

Dengan kegiatan pramuka, ia minta anak-anak ini mampu mengolah diri meningkatkan kecakapan, meningkatkan komitmen terhadap gerakan pramuka. "Saya harap kalian yang terpilih dari yang terbaik pulang membawa semangat baru untuk melestarikan kebudyaaan Indonesia," jelasnya dalam pembukaan KBN 2016 di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Direktur Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Triana Wulandari, menjelaskan KBN merupakan wahana pertemuan pramuka penggalang untuk menanam dan menumbuhkembangkan nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa, membina persaudaraan, mempererat persatuan, dan kesatuan serta wadah pembinaan karakter bangsa serta jiwa kemandirian.
Kegiatan ini mengajak pramuka untuk beraktifitas di alam terbuka, mendirikan tenda untuk berkemah, serta melakukan berbagai aktivitas edukatif, rekreatif, inovatif, dan kompetitif antara lain berpetualang, menjelajah napak tilas rute sejarah, pentas seni budaya.

KBN tahun ini berlangsung mulai dari tanggal 19 hingga 23 September. Tema yang diangkat "Mewujudkan Generasi yang Mandiri, Berdaya Saing dan Berkarakter". Pesertanya berjumlah 800 orang dari 34 provinsi.

Ramadhani Satria Nur Wibawa merupakan salah satu siswa kelas 9 SMP Batik Program Khusus ditunjuk oleh KWARCAB kota Surakarta untuk mewakili Propinsi Jawa Tengah mengikuti KBN (Kemah Budaya Nasional) tahun 2016 tersebut. Dhani sapaan akrabnya disekolah menyatakan sangat bahagia dapat mewakili Jawa Tengah dalam kegiatan KBN di Bangka Belitung. Dia juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut memupuk rasa kemandirian, persaudaraan, dan gotong royong. “Kita saling bertukar informasi tentang daerah kita masing – masing, sampai bertukar badge” kata Dhani saat di hubungi team humas. Pada acara festival budaya perwakilan Jawa Tengah menampilkan tari – tarian tradisional dan pakaian Punokawan. “Saya juga sangat menikmati permainan – permainan tradisional yang mengasah kemampuan dan kreatifitas peserta di KBN 2016, diantaranya lomba tarik sampan, lomba egrang, dan lomba seni kriya” tambahnya. Dhani berharap adik – adik kelasnya agar selalu termotivasi untuk mengembangkan kegiatan kepramukaan di sekolah sehingga dapat mengikuti kegiatan kepramukaan yang lain di tingkat nasional.