Senin, 07 November 2016


PANITIA PENERIMAAN SISWA BARU 
SMP BATIK PROGRAM KHUSUS SURAKARTA TAHUN 2017

GELOMBANG I 
Tahap I NOVEMBER - DESEMBER 2016
TAHAP II JANUARI - FEBRUARI 2017

SYARAT PENDAFTARAN: 
1. FC RAPOR KL 5 SEMESTER 1,2 & KL 6 SEMESTER 1
2. FC KARTU KELUARGA
3. FC AKTA KELAHIRAN
4. PAS FOTO 3X4 2 lbr
5. Mengisi formulir Pendaftaran
SELEKSI PENELUSURAN BAKAT MINAT:
TAHAP I Kamis, 29 DESEMBER 2016

TAHAP II FEBRUARI 2017
1. Penilaian Baca Al Qur'an
2. Penilaian Potensi Akademik
3. Penilaian Psikologis
4. Wawancara 


INFOMASI LEBIH LANJUT HUB:
1. Kantor SMP Batik PK (0271 735 995)
2. AGUS SUNTORO, M.Pd. (089 534 099 0263)
3. SISCHA ARYONO, S.Psi (085 647 412 801)
4. DONY PRABOWO, S.Pd. (081 228 77 338)

Selasa, 18 Oktober 2016

Hunting Turis ke Pura Mangkunegaran Solo
Solo, Oktober 2016, mengunjungi situs bersejarah dapat menjadi sarana belajar yang tepat dan efektif bagi para pelajar untuk mendapatkan dan mengamalkan ilmu yang diperolehnya di sekolah. Pelajar dapat melihat secara nyata wujud fisik dan mereka juga dapat mengeksplorasi obyek belajar yang ada di hadapan mereka.
Outing class merupakan sarana efektif bagi sekolah untuk menambah wawasan serta pengalaman bagi peserta didiknya, sehingga peserta didik dapat mengerti dan memahami tentang apa yang sedang mereka pelajari.
Destinasi Outing Class pada kesempatan ini adalah Puro Mangkunegaran yang terletak di pusat kota Solo. Puro Mangkunegaran merupakan salah satu icon budaya di kota Solo yang sangat terkenal di dalam maupun di luar negeri. Banyak wisatawan domestik dan wisatawan asing berkunjung ingin melihat ke dalam kediaman Raja Mangkunegoro 9 yang sampai dengan saat ini masih terjaga originalistasnya terlebih lagi masih digunakan sebagai kediaman raja beserta putra putrinya.
Siswa siswi SMP Batik Program Khusus Surakarta sangat antusias untuk mengunjungi Puro Mangkunegaran dimana di tempat tersebut sering dilaksanakan agenda rutin yang melibatkan keluarga kerajaan beserta warga masyarakat sekitar. Khususnya setiap hari Rabu dilaksanakan pementasan musik tradisional jawa yaitu Gamelan dan juga tarian tradisional jawa.
 Musik Gamelan dan tarian tradisional jawa merupakan daya tarik sangat besar bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Puro Mangkunegaran. Maka siswa siswi Smp Batik Program Khusus Surakarta pada kali ini ingin mempraktekkan kemampuan berbahasa inggris sebagai salah satu pelajaran di sekolah. Berbekal pengetahuan dan ilmu yang diberikan di sekolah siswa siswi SMP Batik Program Khusus Surakarta mulai berinteraksi dengan wisatawan asing mempraktekkan bahasa yang telah di pelajarinya sejak dari kelas tujuh.

Terlihat siswa siswi berinterview dengan beberapa turis yang kebetulan hari itu berkunjung ke Pura Mangkunegaran. Salah satunya adalah Hank. Hank berasal dari Belanda dan dia menjawab dengan sangat antusias pertanyaan – pertanyaan yang diberikan oleh siswa siswi SMP batik Program Khusus . Hank mengatakan “bahasa inggris mereka sangat bagus!” . Selain itu siswa siswi SMP Batik PK  juga memperkenalkan salah satu budaya kota solo yaitu membatik. Kegiatan membatik merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Dimana pada hari yang sama  SMP Batik Program Khsusus Surakarta juga menyelenggarakan kegiatan Outing Class untuk kelas 7 di Laboratorium Batik Dalem Djimatan yang terletak di Kampung Batik Laweyan Surakarta.

Senin, 17 Oktober 2016

Dhani Wakili Jateng Pada Event Kemah Budaya Nasional 2016
REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BELITUNG -- Kemah Budaya Nasional (KBN) 2016 resmi dibuka Senin (19/9). KBN ketujuh ini diselenggarakan di Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

KBN 2016 dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid. Menurutnya, gerakan pramuka adalah wujud nyata dari Bhineka Tunggal Ika. Dimana banyak perbedaan tapi tetap satu jua. 

Dengan kegiatan pramuka, ia minta anak-anak ini mampu mengolah diri meningkatkan kecakapan, meningkatkan komitmen terhadap gerakan pramuka. "Saya harap kalian yang terpilih dari yang terbaik pulang membawa semangat baru untuk melestarikan kebudyaaan Indonesia," jelasnya dalam pembukaan KBN 2016 di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Direktur Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Triana Wulandari, menjelaskan KBN merupakan wahana pertemuan pramuka penggalang untuk menanam dan menumbuhkembangkan nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa, membina persaudaraan, mempererat persatuan, dan kesatuan serta wadah pembinaan karakter bangsa serta jiwa kemandirian.
Kegiatan ini mengajak pramuka untuk beraktifitas di alam terbuka, mendirikan tenda untuk berkemah, serta melakukan berbagai aktivitas edukatif, rekreatif, inovatif, dan kompetitif antara lain berpetualang, menjelajah napak tilas rute sejarah, pentas seni budaya.

KBN tahun ini berlangsung mulai dari tanggal 19 hingga 23 September. Tema yang diangkat "Mewujudkan Generasi yang Mandiri, Berdaya Saing dan Berkarakter". Pesertanya berjumlah 800 orang dari 34 provinsi.

Ramadhani Satria Nur Wibawa merupakan salah satu siswa kelas 9 SMP Batik Program Khusus ditunjuk oleh KWARCAB kota Surakarta untuk mewakili Propinsi Jawa Tengah mengikuti KBN (Kemah Budaya Nasional) tahun 2016 tersebut. Dhani sapaan akrabnya disekolah menyatakan sangat bahagia dapat mewakili Jawa Tengah dalam kegiatan KBN di Bangka Belitung. Dia juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut memupuk rasa kemandirian, persaudaraan, dan gotong royong. “Kita saling bertukar informasi tentang daerah kita masing – masing, sampai bertukar badge” kata Dhani saat di hubungi team humas. Pada acara festival budaya perwakilan Jawa Tengah menampilkan tari – tarian tradisional dan pakaian Punokawan. “Saya juga sangat menikmati permainan – permainan tradisional yang mengasah kemampuan dan kreatifitas peserta di KBN 2016, diantaranya lomba tarik sampan, lomba egrang, dan lomba seni kriya” tambahnya. Dhani berharap adik – adik kelasnya agar selalu termotivasi untuk mengembangkan kegiatan kepramukaan di sekolah sehingga dapat mengikuti kegiatan kepramukaan yang lain di tingkat nasional.







Senin, 30 Mei 2016

Jadwal Ujian Kenaikan Kelas SMP Batik Program Khusus Surakarta 2016

Jadwal Ujian Kenaikan Kelas
SMP Batik Program Khusus Surakarta
Senin, 30 Mei 2016
Jam 1 07.30 - 09.30 Mapel Matematika
Jam 2 10.00 - 11.30 Mapel Seni Budaya
Selasa, 31 Mei 2016
Jam 1 07.30 - 09.30 Mapel Bahasa Indonesia
Jam 2 10.00 - 11.30 Mapel Pendidikan Agama Islam
Rabu, 01 Juni 2016
Jam 1 07.30 - 09.30 Mapel Bahasa Inggris
Jam 2 10.00 - 11.30 Mapel Teknologi Informasi dan Komputer
Kamis, 02 Juni 2016
Jam 1 07.30 - 09.30 Mapel Ilmu Pengetahuan Alam
Jam 2 10.00 - 1130 Mapel Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kes
Jum'at, 03 Juni 2016
Jam 1 07.30 - 09.00 Mapel PPkn
Jam 2 09.15 - 10.15 Mapel Kesenian Daerah
Jam 3 10.15 - 11.30 Mapel Seni Batik
Sabtu, 04 Juni 2016
Jam 1 07.30 - 09.00 Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial
Jam 2 09.30 - 11.00 Mapel bahasa Jawa
Panitia

Kamis, 26 Mei 2016

Kultum Jum'at : Antara Rasa Aman dan Takut

Nama    : Annisa Ayu Melati
Kelas     : 7B
Nomor  : 4

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Alhamdulillahi robbil ‘alamin washalatu wassalamu ‘ala asrofil mursalin wa ’ala alihi washohbihi ajma’in amma ba’du
Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat rahmat dan hidayah Nya sehingga kita bisa berkumpul pada sore hari ini.
Yang kedua tidak lupa sholawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di yaumul akhir nanti.
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kultum mengenai “Antara Rasa Aman dan Takut”, barang siapa yang merasa takut kepada Allah di alam dunia, Allah tidak akan melimpahkan rasa takut kepada Nya di hari kiamat, dan barang siapa merasa aman di alam dunia ini. Allah tidak akan memberikan rasa aman dan tenteram pada hari kiamat. Seperti dalam surat As Syuara ayat 88 – 89.
Tetapi Abu Na’im meriwayatkan pula dari Syadad bin Aus sebagai berikut: “Jika ia merasa aman daripadaku di alam dunia akan kuberikan rasa takut pada hari aku menghimpun hamba hambaku. Dan jika ia takut daripadaku di alam dunia, ia akan kuberi rasa aman pada hari aku mengumpulkan hamba – hambaku kelak.
Allah SWT memberitakan kepada kita sesungguhnya ia tidak akan menghimpunkan bagi hamba Nya macam – macam rasa takut dan macam – macam rasa aman.
Demikian kultum dari saya apabila benar datangnya dari Allah SWT apabila salah maka itu dari saya sendiri.
Wabillahi taufik wal hidayah.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Rabu, 25 Mei 2016

Juara I Lomba Menulis Cerpen se SMP Batik Surakarta Memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2016

Anak Bintang oleh Aurelia Fianastri

Ketika sang surya beranjak terbit dari ufuk timur. Lampu-lampu jalan padam, tergantikan oleh sinar matahari. Setitik embun bergantian menetes pada rumput-rumput kering. Sepinya jalan tanpa bisingnya kendaraan. Ku dengar suara adzan masih berkumandang. Kubergegas bangun, mengambil air wudhu dan mukenaku. 
Aku, Nadiva Almira. Nama yang bagus bukan? Aku terlahir dalam keluarga orang-orang kecil, maksudnya bukan dari keluarga kaya ataupun pejabat. Sederhana, itulah keesimpulannya. Adikku yang manis bernama Sintia Melati, aku suka memanggilnya Sin. Adikku masih duduk dikelas 3 SD sedangkan aku kelas 2 SMP. Aku bukan kakak yang baik, tetapi aku sangat menyayangi adikku. 
Ayahku bekerja sebagai penjual kayu di Pasar Minggu dan ibuku desainer terknal di kampungku, alias penjahit. Orang tuaku selalu mengajarkan untuk bersyukur atas apa yang tuhan berikan pada kita. Hidup kami penuh kebahagiaan karena rasa sayang yang tulus dan kesederhanaan.
Saat pagi datang kembali,senyumku tak pernah tertinggal tuk menghiasi wajahku yang tak semanis adikku. Aku dan adikku selalu berjalan bersama ketika berangkat sekolah. Adikku sangat pintar menulis, kalau disuruh membuat karangan adikkulah jagoannya.karena terlalu banyak karanganya, sampai- sampai merembet di tempel di dinding kamarku. 
Luvia Mifta, itu nama sahabatku. Panggil saja Lulu. Dimana-mana kami bersama. Dikelas, kantin, masjid sampai ke kamar mandi pun bareng. Kami bersahabat sejak dari SD samapi SMP. Lulu jago soal hitung- hitung angka, mata pelajaran matematika dan fisika itulah keahliannya. 
Hari berganti, jam – jam terlewati. Tak ada angin, tak ada hujan. Adikku sakit panas, batuk – batuk terus. Di pikiran kami, di beri obat – obat biasa nanti juga sembuh. 
Satu minggu kemudian sakitnya tambah parah. Ketika dibawa ke dokter, adikku mengidap penyakit leukimia, harapan hidupnya mungkin tidak lama lagi. Aku terpaku melihat Sin tidur di rumah sakit. Sin sering bicara tentang bintang. Aku dan Sin memang suka dengan bintang. Kami ingin seperti bintang yang selalu dipandang kala malam oleh setiap orang. 
Kami ingin seperti bintang, yang selalu memancarkan sinarnya di tengah – tengah langit malam menemani bulan. Begitulah bintang menurut kami. Kami sering melihat bintang di atas atap rumah. Kini hari – hariku tak seindah dulu. Ayah, Ibu dan Sin bagaikan penerangan di saat gelap dan matahari bagi kehidupan.
3 bulan berselang, tak ada perubahan. Tapi akhir – akhir ini Sin sering lkeluar melihat bintang, dia juga sering membicarakan tentang surga, aku benar – benar takut jika Sin akan di panggil tuhan. Tak terbayang kalau Sin benar – benar pindah ke surga. 
Ini adalah saat – saat tidak menyenangkan. Ketika candanya hilang, senyumnya tak akan ada, karanganya telah terhenti dan bintangnya telah mati. Jantung Sin berhenti berdetak setelah operasi terakhirnya. Tak kusangka memang inilah akhir hidup Sin. Sinar bintangku meredup seketika.
Namun aku sadar, bintangku tak boleh meredup. Ia harus tetap bersinar cemerlang. Untuk Sin, akan kubuat dia tersenyum di atas sana. Aku akan belajar, berusaha dan tetap berdoa, memperbaiki hidup menjadi lebih baik lagi. Membuat semuanya seperti dulu waktu telah tiada Sin disisiku. 
Aku tidak akan mengecewakan ayah ibuku, hanya karena Sin. Bagiku raganya memang telah tiada, namun jiwanya tak akan mati, jiwanya masih disini bersamaku. Suatu saat aku akan seperti bintang yang kuimpi – impikan. Karena bintangku akan tetap tersenyum bersinar cemerlang. 
15 tahun kemudian. Kini aku menjadi bintang. Seorang dokter yang aku impi – impikan. Ini semua berkat semangat dari Sin. Sin, tunggu beberapa tahun lagi ya, kita akan bareng – bareng lagi. Terima kasih Sin.

Kamis, 19 Mei 2016


3 Cara Allah mengawasi oleh Ivano Yusuf Retansyah kelas 8A

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Alhamdulillahi robbil ‘alamin washalatu wassalamu ‘ala asrofil mursalin wa ’ala alihi washohbihi ajma’in amma ba’du
Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan inayahnya kepada kita. Selanjutnya shalawat serta salam kita ucapkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Perkenankan saya akan menyampaikan kultum bertema 3 cara Allah SWT Mengawasi
Hadirin rakhimakumullah, karena takut didatangi pencuri, maka warga suatu perumahan menyewa penjaga atau hansip. Tetapi terkadang pencurian masih terjadi walau hansip sudah dibayar. Hal ini bisa terjadi apabila hansip tersebut lengah atau ketiduran, sehingga si pencuri bisa melakukan aksinya. Hansip juga manusia!
Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah SWT mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tidak ada lengah. Didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT:

1.      Pertama
Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung. Tidak tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama kita dimanapun dan kapan saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat. Bila kita berlima, maka Dia yang keenam (QS. Al Mujadilah 7). Bahkan Allah SWT teramat dekat dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher kita.
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf 16)

2.      Kedua
Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.
“ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17)
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita (QS. Al Kahfi 49).

3.      Ketiga
Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita sendiri. Ketika kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol terhadap anggota tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasiin 65)

Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas dimanapun dan kapan saja dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat maksiat. Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Yakinlah bahwa perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh Allah SWT dihari perhitungan kelak.
Sekian Kultum dari saya semoga bermanfaat bagi kita semua
Wabillahi taufik wal hidayah


Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Rabu, 18 Mei 2016

P E N D A K W A H (PERKEMAHAN DAKWAH DAN UKHUWAH)
SMP BATIK PROGRAM KHUSUS SURAKARTA TAHUN 2016

Kepramukaan adalah salah satu bentuk kegiatan ekstrakurikuler wajib di SMP Batik Program Khusus Surakarta guna melatih kemampuan kepemimpinan dan kerjasama siswa.
Pembelajaran kepramukaan telah dilaksanakan selama satu tahun di sekolah, dan pada kegiatan ini ilmu kepramukaan diaplikasikan secara langsung di dalam kemasyarakatan. Dengan harapan para siswa mampu menerapkan berbagai macam ilmu yang telah diperoleh selama latihan rutin.
Kegiatan ini dinamakan “Perkemahan Dakwah dan Ukhuwah (PENDAKWAH) SMP Batik Program Khusus Surakarta tahun 2016”
Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :
1. Menambah wawasan kepramukaan
2. Melatih kemandirian dan keterampilam dalam berkarya
3. Menumbuhkan semangat kerjasama dan rasa tanggung jawab
4. Menumbuhkembangkan semangat ukhuwah dan berdakwah di masyarakat
Sasaran kegiatan tersebut adalah siswa-siswi kelas VII tahun ajaran 2015/2016 SMP Batik Program Khusus Surakarta.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada : Senin -  Rabu, tanggal 09 - 11 Mei 2016, bertempat di Desa Palur Kec. Mojolaban Kab. Sukoharjo.
Adapun bentuk kegiatan yang kami laksanakan adalah sebagai berikut :
1. Shalat Jamaah
2. Qiyamul Lail
3. Tadarus Al Quran
4. Materi Kepramukaan
5. Permainan
6. Tadabbur Alam (Wide Game)
 Surakarta, 26 Pebruari 2016
 Ketua Panitia
Ilham Cahyadi Prabowo, S.Pd.


Minggu, 27 Maret 2016

Lewat membatik, Siswa Diajak mencintai Budaya Sendiri

Lewat membatik, Siswa Diajak mencintai Budaya Sendiri
Solopos, Senin pahing 28 Maret 2016
Humaniora - Kegiatan Sekolah
Aroma cairan yang biasa digunakan dalam proses pembuatan batik langsung tercium saat Espos memasuki Dalem Djimatan Kampoeng Batik laweyan Solo pada Sabtu (26/3) siang.
Di tempat itu ada puluhan pelajar yang masing – masing tampak asyik menggenggam canting untuk menorehkan cairan malam panas pada selembar kain mori. Para pelajar itu adalah siswa-siswi kelas VII SMP Batik Program Khusus (PK) Solo yang sedang mengikuti outing class atau kegiatan pembelajaran di luar kelas di Laboratorium Batik milik Yayasan Perguruan Tinggi Batik Islam Batik (Yapertib) Solo.
Pada lembaran kain-kain berbentuk bujur sangkar itu, terlihat beragam motif batik di antaranya parang, taruntum, dan kawung.
Seperti yang dilakukan Ika Budi Rahmawati, siswa kelas VII-B SMP Batik PK. Lantaran cairan malam yang digunakan dalam proses membuat batik itu sangat panas, Ika menorehkan ujung canting pada kain mori yang ia bawa dengan sangat hati-hati.
Sesekali Ika mengobrol dengan teman sekelasnya Almira Jihan yang duduk tepat di sebelahnya.
Sementara itu di sudut lainya, terlihat tiga siswa kelas VII-A, Farhan Wahyu Aji, Akmalsyah Niezar Reza, dan Bagus Nur Indra, sedang memberi warna pada kain mereka masing-masing.
Menurut Bagus Nur Indra, sebelum mepraktikkan proses membuat batik, mereka sudah belajar tentang teori pembuatan batik di kelas. “Praktiknya disini. Tapi sebelumnya saya pernah membuat batik, bahkan ikut lomba membatik,” tutur Bagus Nur Indra ketika ditemui Espos di sela-sela aktifitasnya.
Sementara Farhan mengakui dengan praktik tersebut, ia menjadi lebih paham proses membuat batik. “Jadi tahu bagaimana membuat batik dengan praktik seperti ini,” ungkap Farhan.
Menurut kepala SMP Batik PK Solo, S. Nur Rahman, Seni Batik merupakan salah satu mata pelajaran (mapel) yang diberikan kepada para siswa Kelas VII di SMP Batik PK Solo. Teori tentang Seni Batik sudah diberikan kepada para siswa dikelas, sehingga praktiknya dilaksanakan saat outing class tersebut, mulai dari pembuatan pola hingga penguncian.
Selain untuk mengenalkan dan mempraktikkan secara langsung pembuatan batik kepada para siswa tersebut, kegiatan itu diharapkan akan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap batik sebagai salah satu budaya asli Indonesia, khususnya di kota Solo.

“Diharapkan generasi muda mulai mengenal batik sebagai salah satu budaya asli kota Solo, budaya Indonesia agar tumbuh kecintaan mereka terhadap budaya tersebut. Sebab dikhawatirkan kalau tidak ada kecintaan, budaya tersebut di negeri sendiri akan punah, atau bahkan diambil alih oleh negara lain yang justru peduli dengan budaya tersebut,”paparnya.  

Jatim Aktual: Perkenalkan Gamelan dan Tarian Tradisional Kepada ...

Jatim Aktual: Perkenalkan Gamelan dan Tarian Tradisional Kepada ...: JATIMAKTUAL, SEPUTAR SEKOLAH, - Rabu, (23/3/16), sekitar pukul 08.00, bel berdering tanda masuk jam pelajaran ke dua di mulai. Siswa-sisw...

Kamis, 25 Februari 2016

Khutbah Jum'at, 26 Februari 2016

Say No to LGBT

Khotbah Pertama

Kisah ini sudah lama, tetapi banyak yang belum mengetahuinya. Kisah ini hendaknya menjadi ibroh, bahwa apabila suatu daerah bermaksiat semua, bisa jadi Allah akan mengazabnya secara langsung.

أَأَمِنتُم
مَّن فِي السَّمَاء أَن يَخْسِفَ بِكُمُ الأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ

"Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang dilangit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?" (QS Al Mulk 67: 16).

Dukuh Legetang adalah sebuah daerah di lembah pegunungan Dieng, sekitar 2 km ke utara dari kompleks pariwisata Dieng Kabupaten Banjarnegara.

Dahulunya masyarakat dukuh Legetang adalah petani-petani yang sukses sehingga kaya. Berbagai kesuksesan duniawi yang berhubungan dengan pertanian menghiasi dukuh Legetang. Misalnya apabila di daerah lain tidak panen tetapi mereka panen berlimpah. Kualitas buah/sayur yang dihasilkan juga lebih dari yang lain. Namun barangkali ini merupakan
 "istidraj" (disesatkan Allah dengan cara diberi rizqi yang banyak dan orang tersebut akhirnya makin tenggelam dalam kesesatan).
Masyarakat dukuh Legetang umumnya ahli maksiat dan bukan ahli bersyukur. Perjudian disana merajalela, begitu pula minum-minuman keras (yang sangat cocok untuk daerah dingin). Tiap malam mereka mengadakan pentas Lengger(sebuah kesenian yang dibawakan oleh para penari perempuan, yang sering berujung kepada perzinaan). Anak yang kimpoi sama ibunya dan beragam kemaksiatan lain sudah sedemikian parah di dukuh Legetang. 

Pada suatu malam turun hujan yang lebat dan masyarakat Legetang sedang tenggelam dalam kemaksiatan. Tengah malam hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara
 "buum", seperti suara benda yang teramat berat berjatuhan. Pagi harinya masyarakat disekitar dukuh Legetang yang penasaran dengan suara yang amat keras itu menyaksikan bahwa Gunung Pengamun-amun sudah terbelah (bahasa jawanya: tompal), dan belahannya itu ditimbunkan ke dukuh Legetang.
Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah itu bukan hanya rata dengan tanah, tetapi menjadi sebuah gundukan tanah baru menyerupai bukit. Seluruh penduduknya mati. Gegerlah kawasan dieng..
Seandainya gunung Pengamun-amun sekedar longsor, maka longsoran itu hanya akan menimpa dibawahnya. Akan tetapi kejadian ini bukan longsornya gunung. Antara dukuh Legetang dan gunung Pengamun-amun terdapat sungai dan jurang, yang sampai sekarang masih ada. Jadi kesimpulannya, potongan gunung itu terangkat dan jatuh menimpa dukuh Legetang.
Siapa yang mampu mengangkat separo gunung itu kalau bukan Allah?

Kini diatas bukit bekas dukuh Legetang dibuat tugu peringatan. Ditugu tersebut ditulis dengan plat logam:

"TUGU PERINGATAN ATAS TEWASNJA 332 ORANG PENDUDUK DUKUH LEGETANG SERTA 19 ORANG TAMU DARI LAIN-LAIN DESA SEBAGAI AKIBAT LONGSORNJA GUNUNG PENGAMUN-AMUN PADA TG. 16/17-4-1955"

Nabi Luth pergi menuju negeri Sadum (di dekat laut mati di Yordan) karena Allah telah memilihnya sebagai Nabi-Nya dan Rasul-Nya yang diutus kepada negeri tersebut. Ketika itu, akhlak penduduknya sangat buruk sekali, mereka tidak menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan tidak malu berbuat kemungkaran, berkhianat kepada kawan, dan melakukan penyamunan. Di samping itu, mereka mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelumnya di alam semesta. Mereka mendatangi laki-laki untuk melepaskan syahwatnya dan meninggalkan wanita. Saat itu, Nabi Luth ‘alaihissalam mengajak penduduk Sadum untuk beriman dan meninggalkan perbuatan keji itu. Beliau berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?”– Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,–Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.–Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.–Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia,– Dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Asy Syu’ara: 160-161) Tetapi kaum Luth tidak peduli dengan seruan itu, bahkan bersikap sombong terhadapnya serta mencemoohnya. Meskipun begitu, Nabi Luth ‘alaihissalam tidak putus asa, ia tetap bersabar mendakwahi kaumnya; mengajak mereka dengan bijaksana dan sopan, ia melarang dan memperingatkan mereka dari melakukan perbuatan munkar dan keji. Akan tetapi, kaumnya tidak ada yang beriman kepadanya, dan mereka lebih memilih kesesatan dan kemaksiatan, bahkan mereka berkata kepadanya dengan hati mereka yang kasar, “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (QS. Al ‘Ankabbut: 29) Mereka juga mengancam akan mengusir Nabi Luth ‘alaihissalam dari kampung mereka karena memang ia adalah orang asing, maka Luth pun marah terhadap sikap kaumnya; ia dan keluarganya yang beriman pun menjauhi mereka bahkan instrinya ikut mengucilkannya dan mengolok-oloknya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus tiga orang malaikat dalam bentuk manusia yang rupawan, hingga mereka sampai di rumah Luth. Saat Nabi Luth ‘alaihissalam melihat mereka, maka Nabi Luth mengkhawatirkan keadaan mereka, dan tidak ada yang mengetahui kedatangan mereka selain istri Nabi Luth, hingga akhirnya istrinya keluar dari rumahnya dan memberitahukan kaumnya tentang kedatangan tamu-tamu Nabi Luth yang rupawan. Maka kaumnya pun datang dengan bergegas menuju rumah Nabi Luth dengan maksud untuk melakukan perbuatan keji dengan para tamunya itu. Mereka berkumpul sambil berdesakan di dekat pintu rumahnya sambil memanggil Nabi Luth dengan suara keras meminta Nabi Luth mengeluarkan tamu-tamunya itu kepada mereka. Lalu Nabi Luth menghalangi mereka masuk ke rumahnya dan menghalangi mereka dari mengganggu para tamunya, ia berkata kepada mereka, “Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu membuatku malu,–Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina.” (QS. Al Hijr: 68-69) Nabi Luth juga mengingatkan mereka, bahwa Allah Subhnahu wa Ta’ala telah menciptakan wanita untuk mereka agar mereka dapat menyalurkan syahwatnya, akan tetapi kaum Luth tetap ingin masuk ke rumahnya. Ketika itu, Nabi Luth ‘alaihissalam tidak mendapati seorang yang berakal dari kalangan mereka yang dapat menerangkan kesalahan mereka dan akhirnya Nabi Luth merasakan kelemahan menghadapi mereka sambil berkata, ““Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).” (QS. Huud: 80) Saat itulah, para tamu Nabi Luth memberitahukan siapa mereka kepada Nabi Luth, dan bahwa mereka bukan manusia tetapi malaikat yang datang untuk menimpakan azab kepada kaumnya yang fasik itu. Kemudian para malaikat meminta Nabi Luth untuk pergi bersama keluarganya pada malam hari, karena azab akan menimpa mereka di pagi hari. Mereka juga menasihatinya agar ia dan keluarganya tidak menoleh ke belakang saat azab itu turun, agar tidak menimpa mereka. Di malam hari, Nabi Luth ‘alaihissalam dan keluarganya pergi meninggalkan negeri Sadum. Setelah mereka pergi meninggalkannya dan tiba waktu Subuh, maka Allah mengirimkan kepada mereka azab yang pedih yang menimpa negeri itu. Saat itu, negeri tersebut bergoncang dengan goncangan yang keras, seorang malaikat mencabut negeri itu dengan ujung sayapnya dan mengangkat ke atas langit, lalu dibalikkan negeri itu; bagian atas menjadi bawah dan bagian bawah menjadi atas, kemudian mereka dihujani dengan batu yang panas secara bertubi-tubi. Allah Ta’ala berfirman, “Maka ketika datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,–Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tidaklah jauh dari orang-orang yang zalim.” (QS. Huud: 82-83) Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan Nabi Luth dan keluarganya selain istrinya dengan rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena mereka menjaga pesan itu, bersyukur atas nikmat Allah dan beribadah kepada-Nya. Maka Nabi Luth dan keluarganya menjadi teladan baik dalam hal kesucian dan kebersihan diri, sedangkan kaumnya menjadi teladan buruk dan pelajaran bagi generasi yang datang setelahnya.

Khotbah Ke Dua

Seiring perubahan zaman, manusia perlahan menjauhi ajaran agama bahkan mengingkari akan janji Allah. Jangankan untuk masalah akhirat, bencana sunnatullah saja sudah menjadi guyonan. Lihat saja di media massa bagaimana kaum gay dan homoseksual semakin berani untuk tampil entah dalam bentuk entertainment, maupun dalam bentuk demonstrasi persamaan hak untuk diterima di masyarakat bahkan menikah. Kaum Luth seolah dibangkitkan masa sekarang. Bertambah akal pikir, mereka bahkan mampu mencari bahasan dalam kitab-kitab suci soal Tuhan yang mengasihi kaum homoseksual. Tuhan memang Maha Penyayang, kalimat ini menjadikan pelaku percintaan sesama jenis tak ragu untuk terus melanjutkan kegiatan itu. Tak kalah heboh, negeri tetangga Malaysia menerapkan syariat Islam konservatif juga tertampar lantaran warganya yang juga pendeta keturunan Tionghoa nekat mengadakan resepsi pernikahan dia dengan pasangan gaynya seperti dilansir Surat kabar the Wall Street Journal (7/8/2012). Pendeta bernama Ngeo Boon Lin ini yakin Tuhan mengasihi siapa saja termasuk kaum pecinta sesama jenis. Dia bahkan memberikan setiap tamu sekotak coklat bertuliskan Tuhan mengasihi kaum gay. Jika agama saja sudah memperbolehkan kaum gay berada di atas panggung keyakinan dengan menjadi pendeta, ustadz, dan rabbi, tak ada alasan hukum dunia melarang percintaan sesama jenis ini. Itu pula mendasari beberapa negara sudah mengijinkan mereka menikah secara sah di mata hukum dan agama. Salah satunya, Kota Seattle, Negara bagian Washington, Amerika Serikat, menetapkan undang-undang penikahan sesama jenis. Keputusan ini langsung disambut gembira kaum gay ramai-ramai menikah. Tercatat 133 pasangan gay disahkan oleh hukum seperti dilansir kantor berita Reuters. Balai Kota Seattle menyambut gembira pengantin gay berparade di jalanan. Mereka melempari beras, gelembung balon, dan bunga ke arah mereka. Maka dari itu mari kita memohon kepada Allah Ta’ala semoga kita dan anak keturunan kita tdk menjadi penerus Kaum SODOM ini. Aaaamiin ya rabbal ‘alamiin.

Selasa, 23 Februari 2016

Jatim Aktual: Latih Jiwa Trampil dan Mandiri Melalui DIKLATSAR.

Jatim Aktual: Latih Jiwa Trampil dan Mandiri Melalui DIKLATSAR.: JATIMAKTUAL, SEPUTAR PENDIDIKAN,- Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang mengandung banyak nilai Pendidikan. Salah satunya yakn...

Tambah Skill Pengajar dan Karyawan, SMP Batik Program Khusus datangkan Guru Bahasa Arab

Tambah Skill Pengajar dan Karyawan, SMP Batik Program Khusus datangkan Guru Bahasa Arab
Surakarta, Rabu, 24 Februari 2016.
Mulai pukul 6 pagi segenap staff dan karyawan SMP Batik Program Khusus Surakarta sudah berkumpul di kantor guru dan bersiap siap untuk mengikuti agenda rutin belajar Bahasa Arab.
Menurut S. Nur Rohman, S.Pd. selaku kepala sekolah “Seluruh staff pengajar dan karyawan SMP Batik Program Khusus Surakarta secara bertahap akan dibimbing untuk belajar Bahasa Arab guna memantapkan kemampuan berbahasa yang nantinya akan digunakan untuk menambah lifeskill siswa siswi SMP Batik Program Khusus”
Sedangkan Metode yang digunakan dalam belajar bahasa Arab adalah metode Tamyis. Yaitu suatu metode belajar bahasa arab yang mudah dan menyenangkan. Ustads Dwi Ariyanto sebagai pembimbing menuturkan “syarat utamanya adalah tekun belajar dan berkesinambungan, maka hanya selama 24 pertemuan seluruh staff pengajar dan karyawan SMP Batik Program Khusus Surakarta akan dapat menguasai Bahasa Arab”.
Terbukti dengan rentang waktu belajar yang tidak cukup lama sekitar 40 menit, staff pengajar dan karyawan  SMP Batik Program Khusus Surakarta sudah dapat menguasai beberapa kata dasar dalam Bahasa Arab.
“Memahami kata- kata dalam Bahasa Arab menjadi semakin mudah dan gampang didingat” menurut Anif Farida salah satu staff karyawan SMP Batik Program Khusus. Dia menambahkan “dengan melagukan setiap kata dalam Bahasa Arab membuat belajar semakin mudah plus menyenangkan sehingga tidak terasa kita sudah hafal banyak kata kata Bahasa Arab”.
Dengan bertambahnya kemampuan staff pengajar dan karyawan SMP Batik Program Khusus Surakarta maka diharapakan hal tersebut akan di tularkan kepada seluruh siswa siswi sehingga menambah skill siswa siswi dalam berbahasa khususnya Bahasa Arab. (Dony Prabowo. S.Pd. /Staff Humas SMP Batik Program Khsusu Surakarta)


Siswa SMP Batik Program Khusus Surakarta Meraih Medali Emas pada MOK’S OPEN 2016 Taekwondo Championship Tingkat Nasional di Semarang.

Siswa SMP Batik Program Khusus Surakarta Meraih Medali Emas pada MOK’S OPEN 2016 Taekwondo Championship Tingkat Nasional di Semarang.
Sebuah prestasi gemilang telah diraih oleh Surya Anastasya Octaviana siswi SMP Batik Program Khusus Surakarta. Siswi kelas 8 tersebut berhasil menjuarai MOK’S OPEN 2016 Taekwondo Championship Tingkat Nasional di Semarang Jawa Tengah.
Siswi yang agak pemalu tersebut menuturkan bahwa selain latihan rutin dan berdo’a, dukungan orang tua juga sangat penting dalam usahanya meraih juara pada event bergengsi tersebut.
Dalam menjalani laga pertandingan Anastasya tidak pernah merasa takut siapapun yang menjadi lawanya, menjalani setiap laga dengan sebaik – baiknya dan tetap fokus dalam setiap laga pertandingan. Hal tersebut nampaknya merupakan kunci sukses Anastasya menjadi Juara dalam laga tersebut.
Siswi yang baru 1 tahun menekuni Tae Kwondo tersebut mempunyai harapan bahwa kelak dia ingin Tae Kwondo menjadi salah satu cabang olah raga yang dapat membawanya ke event yang lebih tinggi yaitu di tingkat Internasional.