3 Cara Allah mengawasi oleh Ivano Yusuf Retansyah kelas 8A
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh
Alhamdulillahi
robbil ‘alamin washalatu wassalamu ‘ala asrofil mursalin wa ’ala alihi
washohbihi ajma’in amma ba’du
Pertama-tama
kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah
dan inayahnya kepada kita. Selanjutnya shalawat serta salam kita ucapkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Perkenankan saya akan
menyampaikan kultum bertema 3 cara Allah SWT Mengawasi
Hadirin rakhimakumullah, karena takut didatangi
pencuri, maka warga suatu perumahan menyewa penjaga atau hansip. Tetapi
terkadang pencurian masih terjadi walau hansip sudah dibayar. Hal ini bisa
terjadi apabila hansip tersebut lengah atau ketiduran, sehingga si pencuri bisa
melakukan aksinya. Hansip juga manusia!
Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah SWT
mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tidak ada lengah. Didalam
melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT:
1. Pertama
Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung. Tidak
tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama kita dimanapun dan
kapan saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat. Bila kita berlima, maka
Dia yang keenam (QS. Al Mujadilah 7). Bahkan Allah SWT teramat dekat dengan
kita yaitu lebih dekat dari urat leher kita.
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf 16)
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf 16)
2. Kedua
Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.
“ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya,
seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf
17)
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita (QS. Al Kahfi 49).
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita (QS. Al Kahfi 49).
3. Ketiga
Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita
sendiri. Ketika kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan
dan kaki akan menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol
terhadap anggota tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah
kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa
yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasiin 65)
Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas
dimanapun dan kapan saja dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu untuk
berbuat maksiat. Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Yakinlah bahwa
perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh Allah SWT
dihari perhitungan kelak.
Sekian
Kultum dari saya semoga bermanfaat bagi kita semua
Wabillahi
taufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar